Rabu, 07 September 2016

4 Hal yang WAJIB Disunting Dalam Teknik Menulis Agar Lolos ke Penerbit Buku

4 Hal yang WAJIB Disunting Dalam Teknik Menulis Agar Lolos ke Penerbit Buku


teknik menulis | teknik menulis buku | teknikl menulis cerita | penerbit buku




Teknik menulis buku tidak hanya selesai ketika kita sudah berhenti melakukan proses penulisan, tetapi ada proses yang lebih rumit lagi yaitu penyuntingan. Semua itu agar naskah kita nantinya dapat diterima oleh penerbit buku yang kita inginkan


1. Gaya Bahasa | Teknik Menulis

Bagian lain yang juga penting untuk kita perhatikan adalah bagian gaya bahasa. Gaya bahasa ini lebih menekankan pada keteraturan kita dalam teknikmenulis buku. Artinya apakah tulisan kita sudah bertutur dan mengalir. Apabila tulisan kita memiliki gaya bahasa yang baik, maka biasanya pembaca akan dengan mudah menikmati tulisan yang sudah kita buat tersebut.

Proses penyuntingan pada bagian ini sebenarnya lebih baik dilakukan oleh kita sendiri sebagai seorang penulis. Hal tersebut menjadi penting karena gaya bahasa seseorang mencerminkan karakternya sendiri. Ketika gaya bahasa yang sudah kita buat diubah oleh editor atau orang lain, maka ciri khas atau karakter kita sebagai seorang penulis tidak akan terlihat.

Perlu kita akui bahwa setiap penulis biasanya memiliki gaya bahasanya sendiri. Apabila kita tetap menyerahkan proses penyuntingan bagian gaya bahasa tersebut tetap diserahkan kepada orang lain, maka kita perlu memastikan bahwa mereka tidak banyak mengubah karakteristik tulisan kita.


2. Rasa Bahasan | Teknik Menulis

Bagian terakhir yang tidak kalah pentingnya dalam proses penyuntingan tulisan adalah rasa bahasa. Rasa bahasa yang dimaksud adalah pemilihan kata yang sesuai dengan tema atau segmen pembaca yang kita pilih. Sebagai contohnya, kata indah, elok, keren, dan bagus pada dasarnya memiliki makna yang sama.

Meskipun demikian, kata-kata tersebut tidak bisa kita gunakan ke dalam semua jenis tulisan. Artinya penggunaan kata-kata tersebut harus disesuaikan dengan konteks tulisan yang kita buat supaya rasa bahasanya tepat. Sedikit terasa rancu dan aneh ketika kita menggunakan bahasa keren dalam buku yang sebenarnya bersifat ilmiah dan cenderung kaku. Kata tersebut sebenarnya lebih cocok digunakan untuk jenis tulisan yang cenderung santai dan tidak terlalu terikat pada aturan. Oleh karena itu, kita juga harus memiliki pengetahuan terkait dengan pemilihan kata-kata tersebut dalam teknik menulis.


3. Logika Bahasa | Teknik Menulis

Bagian lain yang tidak kalah penting ketika melakukan proses penyuntingan adalah logika bahasa. Logika bahasa memiliki artian bahwa apakah tulisan yang kita tulis tersebut mudah dipahami oleh para pembaca, khususnya kaitannya dengan logika atau pola pikir yang kita gunakan. Banyak kalimat yang susunannya terbalik, sehingga banyak bagian dari tulisan tersebut yang logikanya juga terbalik. Bagian ini juga sedikit rumit karena kita sebagai penulis harus memastikan apakah tulisan yang kita susun sudah runtun pola pikirnya. 

Artinya ketika pembaca tersebut membaca tulisan kita, topik yang kita bahas di dalam tulisan tidak berputar-putar. Dengan kata lain, kita tetap fokus pada topik yang sedang kita bahas. Dalam pembahasannya, kita juga harus membuat jalan pikiran yang mudah dimengerti oleh para pembaca, terlebih ketika segmen pembaca tersebut tidak sesuai dengan bidang keilmuan yang kita tekuni.

Beberapa contoh bagian dari logika bahasa yang bisa kita perhatikan yaitu terkait dengan pembuatan atau pemilihan jenis paragraf. Dalam teknik menulis buku, tentu kita akan menuliskan gagasan atau ide kita dalam bentuk paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Sebelumnya tentu kita harus mengetahui bahwa dalam menulis, ada beberapa jenis paragraf yaitu deskriptif, naratif, induktif, dan deduktif. 

Ketika kita sudah memahami masing-masing jenis tersebut, langkah selanjutnya adalah dengan mengaplikasikannya dalam tulisan kita. Oleh karena itu, ketika melakukan proses penyuntingan, hal yang kita perhatikan adalah keruntutan paragraf yang kita buat tersebut. Kita juga harus memastikan jenis paragraf yang kita gunakan. Jangan sampai kita tidak mengetahui hal tersebut.

4. Ejaan Yang Disempurnakan | Teknik Menulis


Ejaan Yang Disempurnakan menjadi salah satu bagian yang paling vital ketika kita mengasah teknik menulis buku. Bahkan banyak kesalahan yang dilakukan oleh penulis berada di bagian ini. Banyaknya kesalahan yang dilakukan tersebut pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari sifat ejaan itu sendiri yang lebih mengandalkan aspek teknis daripada substansi

 Beberapa hal yang menjadi bagian dari ejaan yaitu penggunaan huruf besar atau kecil, kata depan, spasi, ejaan nama orang atau nama tempat, dan lain sebagainya. Meskipun terlihat sepele, kesalahan yang kita buat dalam hal ejaan tentu juga akan berdampak pada kenyamanan pembaca ketika ingin menikmati tulisan kita tersebut. Semakin banyak pembaca menemukan kesalahan yang kita buat pada bagian ini, tentu pembaca akan mempertanyakan kemampuan kita dalam teknik menulis. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari ekspetasi pembaca dimana seorang penulis adalah mereka yang mengerti dan paham tentang dunia kepenulisan.

Selanjutnya, apabila proses penyuntingan dilakukan oleh penulis sendiri, maka konsekuensinya akan lebih besar. Artinya penulis juga harus menguasai teknis-teknis kepenulisan, mulai dari hal yang sederhana hingga hal yang lebih rumit. Bahkan untuk melakukan proses penyuntingan pada bagian ejaan ini, seorang penulis membutuhkan waktu yang relatif lama.

Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari tingkat kesulitan yang ada ketika kita ingin memperbaiki bagian ejaan. Selain itu, bagian ejaan tersebut cenderung lebih rumit karena kita harus membacanya secara pelan-pelan supaya tidak ada bagian yang kita lewati, sekalipun itu berkaitan dengan tanda baca. Oleh karena itu, apabila kita merasa tidak terlalu paham dengan ejaan, maka kita bisa meminta bantuan orang lain untuk melakukan proses penyuntingan tersebut.

Semoga artikel ini bermanfaat! Pelajari lebih banyak lagi disini!

[bw][/mag]

Baca juga:

Awas! Jangan Mengoreksi Tulisan Sebelum Selesai! | Teknik Menulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar