Rabu, 07 September 2016

Awas! Jangan Mengoreksi Tulisan Sebelum Selesai! | Teknik Menulis

Awas! Jangan Mengoreksi Tulisan Sebelum Selesai! | Teknik Menulis

teknik menulis | teknik menulis buku | teknik menulis cerita | penerbit buku

Dalam teknik menulis sebuah cerita, kita seharusnya tidak melakukan proses koreksi sebelum tulisan kita selesai semua karena akan menyebabkan beberapa hal yang fatal. 

Kalau tulisan sudah bagus, bagusnya lagi kalau diterbitkan di penerbit buku!

Kesempurnaan teknik menulis adalah tercapainya tulisan menjadi satu keutuhan. Entah tulisan itu berisi hanya beberapa kalimat, yang penting tulisan itu menjadi satu keutuhan. Maksudnya bagaimana? Begini contohnya;

Anda membuat cerpen berisi 4 paragraf bisa dibilang UTUH
Namun, jika Anda membuat novel berisi 4 paragraf, itu tidak dihitung utuh.

Kenapa?
Apakah Anda pernah menemui novel berisi 4 paragraf saja? :D

Lalu apa saja kira2? permasalahan yang muncul jika tulisan kita belum selesai tapi sudah ingin diedit? berikut penjelasannya.


teknik menulis | penerbit buku | cara menulis buku | cara menerbitkan buku



1. Memunculkan Perdebatan dari Dalam Diri Sendiri | Teknik Menulis

Ketika melakukan proses pengeditan, kita perlu menyadari bahwa otak kiri kita sedang bekerja sehingga mendorong diri kita sendiri untuk mengeluarkan berbagai pendapat terkait dengan tulisan yang sedang kita baca. Akhirnya kita memunculkan perdebatan sendiri terkait dengan tulisan yang kita buat, kurang bagus, kurang pas, dan banyak kekurangan lain yang akan kita temukan.

Kondisi tersebut secara tidak langsung akan memancing perhatian kita untuk membenahi tulisan yang kita pikir belum sesuai tersebut. Apabila hal tersebut membutuhkan waktu yang relatif lama, maka kita seolah-olah akan MEMBUANG BANYAK WAKTU karena masih ada bagian lain yang belum kita selesaikan.

Artinya waktu kita akan tersita untuk memikirkan tulisan yang baik dan sesuai dengan keinginan kita sendiri sebelum tulisan tersebut selesai secara sempurna. Adapun kekurangan yang dimaksud tersebut bisa bersifat substantif ataupun teknis. Akan menjadi sesuatu yang sulit untuk diselesaikan apabila kesalahan yang kita temukan adalah kesalahan substantif karena kita akan memikirkan kembali gagasan yang ingin kita sampaikan.


teknik menulis | penerbit buku | cara menulis buku | cara menerbitkan buku | teknik menulis buku


2. Kita Bisa Kehilangan Ide Pokok | TeknikMenulis

Ketika belum selesai menulis buku, tetapi kita memaksakan diri untuk melakukan proses editing, maka ada satu konsekuensi yang harus kita tanggung. Konsekuensi tersebut adalah hilangnya ide atau gagasan pokok yang ingin kita sampaikan melalui tulisan kita sendiri.

Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari proses koreksi itu sendiri yang terkadang harus menghapus beberapa hal yang justru sebenarnya penting bagi kita. Pada saat penyuntingan, tentu kita membutuhkan kefokusan dan ketelitian tingkat tinggi, baik dari segi substantif ataupun teknis.

Ketika kita tidak dalam kondisi yang baik, termasuk belum terselesaikannya tulisan kita secara penuh, maka akan berdampak nyata pada kualitas tulisan yang sudah kita buat sendiri. Bisa jadi secara tidak sadar karena adanya pengaruh dari faktor internal ataupun eksternal, bagian yang seharusnya menjadi penting bagi tulisan kita justru bisa terhapus oleh diri kita sendiri. Kondisi tersebut tentu akan merugikan diri kita sendiri sebagai seorang penulis. 

teknik menulis | penerbit buku | teknik menulis buku | cara menulis buku

3. Penulisan Akan Berhenti | Teknik Menulis

Ketika kita sedang menulis buku, maka melakukan koreksi terhadap tulisan kita secara keseluruhan menjadi sesuatu yang sangat disarankan. Apabila hal tersebut kita lakukan, maka secara otomatis proses penulisan yang kita lakukan akan berhenti. Sebagai contohnya ketika kita sudah menyelesaikan sebanyak 3 bab, kita terpancing untuk melakukan koreksi terhadap tiga bab yang sudah kita buat tersebut.

Padahal masih ada 2 bab lagi yang seharusnya kita selesaikan sebelum melakukan proses penyuntingan. Ketika kita melakukan proses koreksi tersebut, maka kita seolah-olah telah berada pada titik akhir dari proses penulisan buku. Artinya kita akan merasa berat untuk kembali melakukan proses penulisan setelah melakukan koreksi.

Hal tersebut menjadi wajar karena menulis buku memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak perlu melakukan koreksi sebelum tulisan kita benar-benar selesai dikerjakan


teknik menulis | teknik menulis buku | penerbit buku | cara menerbitkan buku | cara menulis buku

4. Tulisan Kita Tidak Kunjung Jadi | TeknikMenulis

Salah satu resiko besar yang mungkin kita dapatkan ketika memaksakan diri untuk melakukan proses koreksi sebelum tulisan kita selesai secara tuntas adalah tulisan kita yang tidak kunjung jadi. Artinya tulisan kita terlambat untuk diterbitkan. Mungkin waktu yang kita butuhkan untuk menulis buku bisa selesai dalam waktu 9 bulan, justru bisa molor hingga 1 tahun lebih.

Hal tersebut bisa terjadi karena kita terlalu sibuk terhadap hal-hal kecil yang ingin kita perbaiki di beberapa bagian dari buku kita. Selain itu, fokus kita untuk kembali menulis bagian yang belum terselesaikan seperti hilang karena berpindahnya fokus kita tersebut. Bahkan apabila kita terlalu sering fokus pada kelemahan dari tulisan yang kita buat, maka ditakutkan mental kita pribadi akan cenderung menurun atau down.

Apabila hal tersebut terjadi, maka komitmen kita untuk kembali menulis bisa saja terhenti dan hanya menjadi wacana belaka. Oleh karena itu, kita harus menyelesaikan seluruh bagian tulisan kita sebelum melakukan koreksi

Semoga artikel dapat membuat Anda lebih peka dalam teknik menulis syukur-syukur bisa diterbitkan oleh penerbit buku major ataupun penerbit buku minor. Keduanya tetaplah menguntungkan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar