Awas! Jangan Mengoreksi Tulisan Sebelum Selesai! | Teknik Menulis
Dalam teknik menulis sebuah cerita, kita seharusnya tidak melakukan proses koreksi sebelum tulisan kita selesai semua karena akan menyebabkan beberapa hal yang fatal.
Kalau tulisan sudah bagus, bagusnya lagi kalau diterbitkan di penerbit buku!
Kesempurnaan teknik menulis adalah tercapainya tulisan menjadi satu keutuhan. Entah tulisan itu berisi hanya beberapa kalimat, yang penting tulisan itu menjadi satu keutuhan. Maksudnya bagaimana? Begini contohnya;
Anda membuat cerpen berisi 4 paragraf bisa dibilang UTUH
Namun, jika Anda membuat novel berisi 4 paragraf, itu tidak dihitung utuh.
Kenapa?
Apakah Anda pernah menemui novel berisi 4 paragraf saja? :D
Lalu apa saja kira2? permasalahan yang muncul jika tulisan kita belum selesai tapi sudah ingin diedit? berikut penjelasannya.
1. Memunculkan Perdebatan dari Dalam Diri Sendiri | Teknik Menulis
Ketika melakukan proses pengeditan, kita perlu menyadari bahwa otak kiri kita sedang bekerja sehingga mendorong diri kita sendiri untuk mengeluarkan berbagai pendapat terkait dengan tulisan yang sedang kita baca. Akhirnya kita memunculkan perdebatan sendiri terkait dengan tulisan yang kita buat, kurang bagus, kurang pas, dan banyak kekurangan lain yang akan kita temukan.
Kondisi
tersebut secara tidak langsung akan memancing perhatian kita untuk membenahi
tulisan yang kita pikir belum sesuai tersebut. Apabila hal tersebut membutuhkan
waktu yang relatif lama, maka kita seolah-olah akan MEMBUANG BANYAK WAKTU karena masih ada bagian lain yang belum kita selesaikan.
Artinya waktu kita
akan tersita untuk memikirkan tulisan yang baik dan sesuai dengan keinginan
kita sendiri sebelum tulisan tersebut selesai secara sempurna. Adapun
kekurangan yang dimaksud tersebut bisa bersifat substantif ataupun teknis. Akan
menjadi sesuatu yang sulit untuk diselesaikan apabila kesalahan yang kita
temukan adalah kesalahan substantif karena kita akan memikirkan kembali gagasan
yang ingin kita sampaikan.
2. Kita Bisa Kehilangan Ide Pokok | TeknikMenulis
Ketika
belum selesai menulis buku, tetapi kita memaksakan diri untuk melakukan proses editing, maka ada satu konsekuensi yang
harus kita tanggung. Konsekuensi tersebut adalah hilangnya ide atau gagasan
pokok yang ingin kita sampaikan melalui tulisan kita sendiri.
Hal tersebut
tidak dapat dilepaskan dari proses koreksi itu sendiri yang terkadang harus
menghapus beberapa hal yang justru sebenarnya penting bagi kita. Pada saat
penyuntingan, tentu kita membutuhkan kefokusan dan ketelitian tingkat tinggi,
baik dari segi substantif ataupun teknis.
Ketika kita tidak dalam kondisi yang
baik, termasuk belum terselesaikannya tulisan kita secara penuh, maka akan
berdampak nyata pada kualitas tulisan yang sudah kita buat sendiri. Bisa jadi
secara tidak sadar karena adanya pengaruh dari faktor internal ataupun eksternal,
bagian yang seharusnya menjadi penting bagi tulisan kita justru bisa terhapus
oleh diri kita sendiri. Kondisi tersebut tentu akan merugikan diri kita sendiri
sebagai seorang penulis.
3. Penulisan Akan Berhenti | Teknik Menulis
Ketika
kita sedang menulis buku, maka melakukan koreksi terhadap tulisan kita secara
keseluruhan menjadi sesuatu yang sangat disarankan. Apabila hal tersebut kita
lakukan, maka secara otomatis proses penulisan yang kita lakukan akan berhenti.
Sebagai contohnya ketika kita sudah menyelesaikan sebanyak 3 bab, kita
terpancing untuk melakukan koreksi terhadap tiga bab yang sudah kita buat
tersebut.
Padahal masih ada 2 bab lagi yang seharusnya kita selesaikan sebelum
melakukan proses penyuntingan. Ketika kita melakukan proses koreksi tersebut,
maka kita seolah-olah telah berada pada titik akhir dari proses penulisan buku. Artinya kita akan merasa berat untuk kembali melakukan proses penulisan setelah
melakukan koreksi.
Hal tersebut menjadi wajar karena menulis buku memerlukan
waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak
perlu melakukan koreksi sebelum tulisan kita benar-benar selesai dikerjakan
4. Tulisan Kita Tidak Kunjung Jadi | TeknikMenulis
Salah
satu resiko besar yang mungkin kita dapatkan ketika memaksakan diri untuk
melakukan proses koreksi sebelum tulisan kita selesai secara tuntas adalah
tulisan kita yang tidak kunjung jadi. Artinya tulisan kita terlambat untuk
diterbitkan. Mungkin waktu yang kita butuhkan untuk menulis buku bisa selesai
dalam waktu 9 bulan, justru bisa molor hingga 1 tahun lebih.
Hal tersebut bisa
terjadi karena kita terlalu sibuk terhadap hal-hal kecil yang ingin kita
perbaiki di beberapa bagian dari buku kita. Selain itu, fokus kita untuk
kembali menulis bagian yang belum terselesaikan seperti hilang karena
berpindahnya fokus kita tersebut. Bahkan apabila kita terlalu sering fokus pada
kelemahan dari tulisan yang kita buat, maka ditakutkan mental kita pribadi akan
cenderung menurun atau down.
Apabila hal tersebut terjadi,
maka komitmen kita untuk kembali menulis bisa saja terhenti dan hanya menjadi
wacana belaka. Oleh karena itu, kita harus menyelesaikan seluruh bagian tulisan
kita sebelum melakukan koreksi
Semoga artikel dapat membuat Anda lebih peka dalam teknik menulis syukur-syukur
bisa diterbitkan oleh penerbit buku major ataupun penerbit buku minor. Keduanya tetaplah menguntungkan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar